Jumat, 20 Januari 2012

UP2K Nagari Jawi-Jawi Juara 1 Sumbar
Penilaian Tingkat Nasional Tengah Dipersiapkan

AROSUKA--Tahun 2012 diawali dengan baik oleh TP (Tim Penggerak) PKK Kabupaten Solok menyusul dinobatkannya UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) nagari jawi-Jawi, Kecamatan Gunung Talang sebagai juara 1 tingkat Sumbar tahun 2011. Dengan pretasi terbaik 1 tersebut, UP2K nagari Jawi-Jawi Kabupaten Solokm praktis menjadi duta Propinsi Sumbar untuk lomba serupa tingkat Nasional tahun 2012.
“ Kita tentu bersyukur dan ini merupakan buah dari bentuk koordinasi serta kebersamaan ibu-ibu kader PKK di tingkat nagari hingga tingkat Kabupaten, “ kata Ketua TP-PKK Kab. Solok Ny. Hj. Erlinda Syamsu Rahim

di sela-sela rapat evaluasi TP-PKK Kab. Solok di sanggar PKK Arosuka, Kamis (19/1).
Disebutkan Erlinda, program UP2K sejatinya lebih untuk memotivasi masyarakat khususnya kaum Ibu dalam melaksanakan pembangunan dalam konteks peningkatan ksesjahteraan keluarga. Peran PKK sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan keluarga berkualitas tentulah sangat berpengaruh terhadap penguatan sumber daya pembangunan.
Ketua TP-PKK yang juga dinobatkan sebagai Bunda PAUD Kab. Solok itu menyebutkan bahwa tahun 2010 lalu, UP2K nagari Sumani juga berhasil memperoleh juara 2 tingkat Sumbar. Tetapi tahun 2011 ini UP2K nagari Jawi-jawi yang menggiatkan usaha ekonomi produktif berupa pisang manis, keripik pisang, ternak Itik, Jamur Tiram, ternak Ayam serta budidaya sayuran, di nilai sebagai terbaik 1 tingkat Sumbar.
“ Ke depan kita tentu mempersiapkan tim juri Nasional yang bakal datang menilai UP2K nagari jawi-Jawi ke daerah ini, “ tutur Hj. Erlinda.
Didampingi ketua Pokja II UP2K Nagari jawi-Jawi ny. Emy Edisar, ketua TP-PKK Kabupaten Solok menyebutkan dari 5 Pokja (kelompok Kerja) yang menjadi tanggung jawab PKK, 4 Pokja diantaranya telah menorehkan prestasi di tingkat Sumbar. Seperti Pokja 1 yang membidangi soal bela negara, Iman Taqwa (Imtaq) serta Agama, Pokja II tentang pendidikan ketrampilan dalam upaya peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia), pokja 3 bidang Hatinya PKK yang notabene menggerakkan tanaman produktif dan apotik hidup di perkarangan rumah, memperoleh juara II tingkat Sumbar. Pokja IV bidang Toga (Tanaman Obat-Obatan Keluarga) yang meraih prestasi nomer III di Sumbar.
“ Hanya saja Pokja V bidang adminsitrasi PKK yang belum mendapatkan prestasi yang bagus. Karena itu ke depan pihak PKK Kabupaten Solok bakal memprogramkan keseragaman adminsitrasi PKK di tingkat nagari, “ kata Ny. Erlinda.
Minimnya penguasaan administrasi PKK lebih disebabkan oleh kecendrungan masyarakat yang selalu lalai pendataan. Meski sebenarnya kader itu sendiri sudah paham, tetapi karena faktor budaya suka mengabaikan pencatatan, sehingga adminsitrasi PKK kurang bagus.
“ Itulah sekarang kita melakukan rapat evaluasi PKK guna menyongsong program spsialisasi pendataan PKK itu sendiri, “ imbuhnya.
Terkait dengan UP2K Nagari Jawi-Jawi yang berhasil mengantarkan produk kerajinanannya sebagai juara 1 tingkat Sumbar, baik ketua PKK Kabupaten solok Ny. Erlinda maupun ketua Pokja 2 UP2K Nagari jawi-Jawi Ny. Emy Edisar memastikan bahwa prestasi tersebut lebih ditentukan oleh motivasi kader dan ibu-ibu PKK itu sendiri. Bahkan Ny. Erlinda menilai prestasi juara 1 Sumbar tahun 2011 lebih merupakan surprise karena tidak menyangka hal itu terjadi, mengingat modal usaha yang mereka kembangkan relatif minim.
Ny. Emy Edisar menjelaskan, awal kegiatan usaha penganan ringan yang dikembangkan oleh UP2K Jawi_jawi merupakan hasil patungan dari biaya transportasi yang diberikan oleh TP-PKK. Kemudian mereka sepakat membeli peralatan memasak dan mengusahakan berbagai jenis penganan ringan tersebut. Modal itupun merupakan uang transport sebanyak 10 orang anggota UP2K Jawi-Jawi sebesar Rp 60.000/orang. Lantas mereka kumpulkan menjadi Rp 600.000.
Dibarengi semangat itu kemudian, Pemkab. Solok kemudian menyertai kegiatan UP2K Nagari jawi_jawi Kecamatan Gunung Talang dengan program PNPM-MP untuk mengelola kredit simpan pinjam perempuan (SPP).
“ Hasilnya sekarang mereka peroleh, mereka dinilai menjadi njuara I Sumbar. Dan tentu prestasi ini hendaknya menjadi motivasi bagi nagari lain untuk menggerakkan usaha-usaha produktif melalui kegiatan UP2K itu sendiri, “ sambut Ny. Erlinda Syamsu Rahim sembari menyudahi.

Kamis, 03 November 2011

GEMARI SHOW-Bupati Solok himbau seluruh Bupati dan walikota se-Indonesia mendukung gerakan POSDAYA. Himbauan itu disampaikan saat Syamsu Rahim bersama Ketua TP PKK kabupaten Solok Hj. Erlinda Syamsu Rahim hadir sebagai Nara Sumber pada acara Gerakan Masyarakat Mandiri (GEMARI) Show, Jum’at (28/10) di TVRI Nasional Jakarta.

Kamis, 27 Oktober 2011

Observation Study Tour Di Malang

PKK Kab.Solok Mantapkan Koperasi Posdaya
Kota Malang tidak identik dengan nasibnya. Bahkan kondisinya boleh jadi berbanding terbalik dengan nama Malang yang selalu menampilkan sesuatu yang berharga untuk bangsa ini. Fenomena itu paling tidak terbaca dri rangkaian kunjungan PKK Kabupaten Solok yang ingin mendalami soal pelaksanaan Posdaya berbasis koperasi. Kunjungan yang berlangsung dari tanggal 16 hingga 18 Oktober 2011 itu juga bersamaan dengan rombongan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat yang terdiri dari Kepala BKKBN Sumbar, H.M Yamin Waisale dan diikuti oleh Kasubag Umum dan Humas BKKBN Sumbar, Dra.Mardalena Wati Yulia serta beberapa staf. Sedangkan dari Kabupaten Solok langsung dipimpin oleh Ketua TP PKK, Hj.Erlinda Syamsu Rahim dan menyertakan sejumlah kepala SKPD terkait dan seluruh ketua TP PKK kecamatan Motivasi yang dibawa rombongan TP-PKK ke kota Malang tentulah karena di Kabupaten Solok sendiri boleh dikatakan sukses menjalankan Posdaya dan bahkan berhasil membentuk 200 lebih Posdaya. Tetapi bagaimana untuk kemudian menjadikan posdaya lebih berdaya, dimunculkan berbagai kegiatan ekonomi yang kelak mampu membiayai posdaya itu sendiri. Salah satu caranya dengan membentuk Koperasi. Namun yang terjadi selama ini, ketika berbicara tentang koperasi, apalagi koperasi wanita, orang pasti hanya membayangkan sebuah usaha rakyat yang mengelola simpan pinjam dan sedikit usaha sampingan dengan omzet tidak terlalu besar. Tetapi menurut Hj. Erlinda Syamsu Rahim, ketika pihaknya berkunjung ke kota Malang, seperti yang terlihat adalah sebuah Koperasi Wanita (Kopwan) di Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, omzetnya per 2010 sudah mencapai sekitar Rp13 miliar lebih. ” Kopwan bernama Citra Kartini itu kini sudah beranggotakan sekitar empat ribu anggota. Keanggotaannya mencakup wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu, “ tutur Erlinda merasa takjub.. Tim Penggerak PKK Kabupaten Solok yang melakukan Observation Study Tour (OST) Pengembangan Ekonomi Keluarga melalui Posdaya, mendapat pewnjelasan bahwa Kopwan tersebut bermula dari arisan ibu-ibu pada tahun 1978 dengan kegiatan hanya simpan pinjam. Namun, mengingat usaha simpan pinjam tanpa berbadan hukum adalah rentenir, maka mereka mengusahakan pembentukan koperasi. Walaupun sulit karena persoalan birokrasi dan peraturan, koperasi Citra Kartini akhirnya berdiri pada tahun 1992. Hebatnya, sepanjang perjalanannya, koperasi itu minim bantuan dana segar dari pemerintah. Bantuan yang diterima baru sekali tahun 2010 lalu sebesar Rp 50 juta. Atas kemajuan Kopwan Malang itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Solok bahkan akan mendorong agar Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) digerakkan menjadi Posdaya berbasis Koperasi Wanita (Kopwan). Karena, koperasi dapat mencakup lima kegiatan strategis Posdaya, yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan dan agama. Koperasi juga dapat memecah kebuntuan persoalan permodalan dan pemasaran pada ibu-ibu pengusaha kecil dan mikro. Untuk mentranspormasikan kegiatan koperasi wanita itu di Kabupaten Solok, tinggal merubah mindset masyarakat agar bisa sukses mengelola koperasi. Apabila pengurus membuat sesuatu yang nyata dan bisa menyentuh kebutuhan ibu-ibu dan dilakukan dengan benar oleh pengurus, maka mindset masyarakat tentang koperasi bisa berubah. Ketua TP PKK Kabupaten Solok, Ny. Erlinda Syamsu Rahim, mengatakan, setelah OST yang dilakukan selama dua hari di Kota dan Kabupaten Malang, Pemkab Solok melalui TP PKK akan meminta difasilitasi Training of Trainer (ToT) tentang pengelolaan koperasi dengan sistem tanggung renteng. Karena, tanggung renteng menjadi kunci sukses koperasi wanita di Kota dan Kabupaten Malang. Selain itu, hal lain yang akan dilakukan adalah pengolahan bermacam-macam makanan atau pengolahan dari suatu produk yang dimiliki oleh Kabupaten Solok. “Kita punya berbagai produk juga, salah satunya jamur. Di sini, jamur dijadikan keripik, es krim dan lain-lain. Kita juga ingin untuk membuat beragam olahan dari produk yang ada di Kabupaten Solok,” jelasnya di Sanggar PKK Arosuka, Selasa (25/10) Erlinda mengaku serius melaksanakan program Posdaya karena diyakini dapat membantu pengentasan kemiskinan. Sementara, Kabupaten Solok saat ini penduduk miskinnya cukup banyak, yaitu lebih dari 14 persen dari sekitar 350 ribu total penduduknya. Permasalahan kependudukan saat ini adalah jumlah yang banyak dengan kualitas yang masih belum memadai. Karena itu, Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) dinilai menjadi program strategis untuk membentuk keluarga yang berkualitas dan mandiri secara ekonomi. –Rusmel Dt. Sati-

Jumat, 04 Februari 2011

Ketika Posdaya Menjadi Ikon Pembangunan Kemasyarakatan

SOLOK-Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) di kabupaten Solok saat ini mulai menjadi ikon pembangunan kemasyarakatan. Konon, dengan Posdaya, tiga pilar utama kebutuhan keluarga seperti bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi / kewirausahaan, serta bidang-bidang lain sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. 
Karena alasan substansif itu, ketua TP PKK Kabupten Solok menyediakan banyak waktu untuk melakukan pendampingan pertumbuhan Posdaya di daerah bumi markisa itu.

Dengan semangat bottom up dalam pembentukan dan pengembangannya, Posdaya serta merta  menempatkan masyarakat sebagai pusat pembangunan. “ Dengan paradigma tumbuh  dari bawah lebih diharapkan kepentingan-kepentingan masyarakat tersalurkan. Intinya masyarakat diberi kesempatan untuk terlibat di dalam keseluruhan proses perencanaan dan pelaksanaannya, “ kata Ny. Hj. Erlinda Syamsu Rahim ketika meresmikan Posdaya nagari tarung-Tarung,Selasa (1/2).

Satu hal yang cukup menggembirakan adalah tentang Komitmen. Semua pihak, terutama instansi seperti Badan Pemberdayaan masyarakat (BPM) dan BKBPP (Badan Keluarga Berencana dan pemrdayaan perempuan) Kabupaten Solok menunjukkan kesungguhannya dalam bentuk fasilitasi terhadap pertumbuhan Posdaya itu sendiri.

Kepala BPM Kabupaten Solok Drs. H. Khairi Yusri menyebutkan opininya tentang eksistensi Posdaya itu sendiri sebagai wadah meningkatkan kualitas kehidupan dan mengangkat harkat martabat keluarga miskin. Disitu tergambar sekaligus proses pemberdayaan masyarakat.

Hakikinya, Posdaya  ini menjadi sangat penting terutama karena memberikan perspektif positif terhadap orang miskin. Stakeholder itu, yang umumnya masyarakat kurang mampu dinagari-nagari, kata Khairi, tidak dipandang sebagai orang yang serba kekurangan, yang pasif penerima pelayanan saja, tetapi lebih ditempatkan sebagai subjek yang memiliki beragam kemampuan yang dapat digerakkan untuk perbaikan kualitas kehidupannya.

“ Konsep pemberdayaan masyarakat sekaligus tercapai dalam Posdaya ini. Bukankah berbagai usaha pemberdayaan masyarakat seharusnya dilakukan secara terkoordinasi dan tidak  berasaskan "perintah", akan tetapi aspek daya kreasi dari bawah sebagai perwujudan aspek partisipasi sangatlah penting. Disitulah akhirnya Posdaya ini menjadi sangat edukatif dalam perkembangan kelaurga sejahtera, “ papar Khairi Yusri.
Tersebab hakikat Posdaya

sebagai  forum silaturahmi, komunikasi, advokasi dan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluargasecara terpadu, tidak mengherankan kalau memori pikiran ketua PKK Kabupaten Solok kemudian lebih direcoki oleh formulasi pertumbuhan wadah yang umumnya dihuni oleh kaum perempuan itu. Padahal sebenarnya tidak harus melulu kaum ibu yang memanfaatkannya, tetapi seluruh anggota keluarga dalam sebuah nagari diharapkan mampu merasakan manfaat dari Posdaya itu sendiri.

Ny. Erlinda menyebutkan, Posdaya dalam hal-hal tertentu bisa juga menjadi wadah pelayanan keluarga secara terpadu, yaitu pelayanan pengembangan keluarga yang berkelanjutan, dalam berbagai bidang, utamanya kesehatan, pendidikan dan wirausaha, “ “ Malah kita berkeinginan agar keluarga bisa tumbuh mandiri di banyak nagari, . 

Posdaya bisa dibentuk atau dikembangkan dari berbagai macam organisasi yang sudah ada, seperti Posyandu, Remaja Masjid, Koperasi atau yang lain-lainnya, “ jelas istri bupati solok itu.
Ny. Erlinda sampai pada penekanan itu lantaran selama ini Posyandu lebih diperankan sebagai kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak. Padahal menurut dia, kebutuhan keluarga bukan hanya di bidang kesehatan saja, melainkan berbagai aspek kehidupan mendorong terjadinya kendairian,  maka Posyandu seyogyanya ditambah kapasitas kegiatannya agar bisa memenuhi kebutuhan minimal keluarga, yang meliputi bidang Kesehatan, Pendidikan, dan Ekonomi/Kewirausahaan.

“ Dengan konsep ini Posdaya sangat berpeluang memberikan kontribusi dalam pemberdayaan masyarakat yang komprehensif. Untuk pertumbuhannya tentulah membutuhkan kepedulian semua pihak, terutama semua komponen di nagari-nagari,” sebut ketua TP-PKK Kabupaten Solok menyudahi.-Rusmel Dt. Sati-

Kamis, 03 Februari 2011

Ketua TP-PKK Kab. Solok Surprise Terhadap Kinerja Keltan Dona Hijrah Nagari Dilam

Saat harga gabah dan beras membumbung tinggi, Kelompok Tani Wanita dona Hijrah, jorong Batu karak, kenagarian Dilam, kecamatan Bukit sundi Kabupaten solok boleh berpesta. Betapa tidak, ditengah kesulitan bahan pangan tersebut, Kelompok Tani Wanita Dona Hijrah justru melakukan panen perdana padi varietas anak daro seluas 14 hektar.

Praktis fenomena itu memantik kepuasan ketua TP-PKK Kabupaten solok Ny. Hj. Erlinda Syamsu Rahim yang menjadi orang istimewa bagi petani Batu Karak saat panen perdana itu.
Ucapan selamat dan seuntai apresiasi tentu saja menjadi kalimat pembuka oleh Ny. Erlinda. Disebutkan, keberhasilan Kelompok Tani Wanita Dona Hijrah  sesuatu yang patut disyukuri dan menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang.

Ketua TP-PKK Kabupaten Solok itu juga mengingatkan jika petani mendapat persoalan di lapangan, diharapkan  berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Solok.
“ Bahkan Kelompok tani dihimbau agar aktif menjemput bola (mencari bantuan) ke Kabupaten atau Dinas terkait. Apabila hal tersebut dilakukan maka tentu saja akan diperhatikan oleh dinas bersangkutan, “ kata Ny. Erlinda, di Batu karak, Rabu (2/2).

Ketua TP-PKK Kabupaten Solok selain menyemangati petani pada panen perdana tersebut, sekaligus meresmikan pendirian Posdaya di Kecamatan Bukit Sundi.

Bagi petani, kata dia, keberadaan Posdaya jelas lebih diharapkan sebagai wadah silaturahmi dan informasi. Kegiatan-kegiatan diskusi dan musyawarah juga dapat dilaksanakan pada Posdaya itu sendiri.” Jangan memandang keberadaan Posdaya sebagai penghambat atau melihatnya sebagai program baru dari pemerintah, tetapi Posdaya justru program lama yang dikemas baru, “ terang Erlinda meyakinkan.

Ikut hadir pada panen perdana Keltan dona Hijra nagari dilam Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan  Ir. Darman,Kepala Dinas Koperindag diwakili  Revoli, kepala BKBPP diwakili Yose Rizal,  SE, MM,Camat Bukit Sundi  Zaharman, S.Sos serta Wali Nagari Dilam  Muslan Muharta, SH

Sebelumnya, Ketua Kelompok Tani Wanita Dona Hijrah yang juga Ketua Gapoktan UKM Dwi Sri  Welly Adetri melaporkan Kelompok Tani Wanita Dona Hijrah berdiri semenjak tahun 2002 dan mempunyai anggota 40 orang yang semuanya adalah perempuan.Pada tahun 2004, jelasnya, Keltan Dona Hijrah mendapat kepercayaan dari dinas Hutbun untuk melaksanakan Kegiatan BKKBN (Kebun Bibit). Hasilnya, tahun Tahun 2005, Keltan Dona Hijrah dikukuhkan sebagai  Juara I Tingkat Sumbar untuk kegiatan BKKBN (Kebun Bibit) sehingga menjadi duta sumbar pada acara sarasehan di Bogor.

“ Kelompok Tani Wanita Dona Hijrah juga bergerak dibidang Simpan Pinjam Perempuan yang memperoleh dana dari Bank Dunia. Kita juga mengajak anggota untuk melaksanakan sistem penanaman bertani dan berlangsung mengikuti metoda tertentu, dan telah terjadi kenaikan produksi sebesar 20% dari biasanya, sehingga dapat membantu kesejahteraan anggotanya, “ jelas Welly Adetri seraya menyebutkan Keltan Dona Hijrah bersama 8 Kelompok tani lainnya di Batu Karak dan Nagari Dilam bermetamorfosa menjadi Gapoktan Dwi Sri sejak tanggal 20 Januari 2011 yang lalu.-

Menguatkan Posdaya, Kader Kesehatan Dapat Insentif

Solok--Menyemangati pembentukan Pos Pembedayaan Keluarga (Posdaya) di kecamatan Bukit Sundi, para kader posyandu yang sebelumnya lebih dikenal sebagai relawan kesehatan akan diganti menjadi kader kesehatan. Kepala Dinas kesehatan kabupaten solok diwakili Kepala Bidang Promosi kesehatan (Promkes) Son Arikhman memastikan kader tersebut  nantinya akan dibagi tugas sebagai kader posyandu, kesehatan, KB dan sebagainya.

“ Untuk lebih efektif pencapaian tujuan dan program Posdaya, kader kesehatan tidak boleh sama orangnya dengan relewan kesehatan dulu, “ kata Kabid Promkes Dinas kesehatan itu ketika melakukan sosisalisasi Posdaya dan 10 program pokok PKK di aula kecamatan Bukit Sundi di Muara Panas, Selasa (1/2).

Ikut hadir pada kesempatan Tim 2 TP PKK Kab. Solok yang dimpin Hj. Nellis, Camat Bukit Sundi  Zaharman, S.sos , ketua TP PKK Kecamatan Bukit Sundi  Ny. Sepri Nelly Zaharman, Ketua TP PKK Nagari se Nagari Kec. Bukit Sundi
Disebutkan Son Arihkman, Posdaya adalah sebuah sarana pemberdayaan yang ada di nagari. Bermacam aspek pendidikan dapat dilakukan dalam Posdaya, termasuk bidang kesehatan dan kewirausahaan. Terutama bidang kesehatan, tambahnya,  Posdaya diharapkan mampu mencapai tujuan pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat, bukan mengobati, karena pencegahan lebih baik daripada mengobati.
“ Tujuan utama Posdaya adalah untuk menyehatkan masyarakat, sehingga dengan kesehatan akan dapat bekerja dan dengan  sendirinya dapat memperbaiki perekonomian..” jelas Kabid Promkes Dinas kesehatan kabupaten Solok itu.

Guna memotivasi kader kesehatan yang aktif  menggerakkan Posdaya, Para kader nantinya akan diberikan insentif berdasarkan kinerja, sehingga kader dilapangan akan benar-benar bekerja.
“ Misalnya kader akan diberi insentif sehari Rp.25.000, jika dalam sebulan ia bekerja sebanyak 5 hari, maka insentifnya akan dikalikan 5, “ tutur Son Arikhman seraya memastikan pengadaan baju seragam untuk seluruh kader di Kabupaten Solok.

Sebelumnya, Camat Bukit  Sundi Zaharman memastikan  komitmennya untuk ikut mendorong tumbuhnya Posdaya di wilayah kerjanya. Dengan menggerakkan Posdaya, katanya, tentulah sekaligus mensukseskan program PKK di nagari-nagari. “ Camat bahkan siapmenghadiri pertemuan-pertemuan PKK di nagari untuk memberikan dorongan, “ tutur Zaharman seraya mengharapkan lapisan masyarakat menghilangkan perbedaan akibat ekses Pilkada (pemilihan kepala daerah) yang telah lama berlalu.-

Posdaya Nagari Tarung-Tarung Terbentuk

Tarung-Tarung---Setelah sebelumnya 4 Posdaya berdiri dan berkembang baik, Selasa (1/2) Ketua TP-PKK Kabupaten Solok Ny. Erlinda Syamsu Rahim kembali meresmikan Posdaya Galanggang Buek Nagari Taruang-Taruang, Kecamatan IX Koto Sei. Lasi.

 TP-PKK Ny. Erlinda Syamsu Rahim serta merta menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang  sangat antusias dengan adanya posdaya ini. Hal yang sama juga disampaikan kepada kepala SKPD (satuan Kerja perangkat Daerah) terkait dan anggota  DPRD yang  telah mendukung program Posdaya ini.

Posdaya, kata Ketua TP-PKK Kabupaten Solok,  diharapkan akan menfasilitasi kegiatan-kegiatan yang di butuhkan masyarakat. Posdaya akan fokus menggarap beragam bidang diantaranya pengembangan keuangan mikro, pengembangan PAUD, Posyandu maupun Pos Lansia, serta berbagai kegiatan yang terkait dengan pengembangan pertanian.

“ Dengan adanya Posdaya di Nagari Taruang-taruang ini, kedepannya masyarakat dapat terbantu dalam berbagai masalah, terutama untuk mensiasati terjadinya kelompok-kelompok dalam suatu kegiatan  yang ada di nagari Taruang – Taruang,”  harap Erlinda seraya menyerahkan dana bergulir UPPKS sebanyak Rp 2,5 juta guns mendukung peran Posdaya setempat.

Sbelumnyam kepala BKBPP (Banda Keluarga Berencana dan pemberdayaan Perempuan) Kabupaten Solok Afrizal, mengharapkan sinergitas Posdaya akan membantu masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan, terutama kaitannya dengan pendidikan,kesehatan dan perekonomian mereka.
“ Lebih dari itu, Posdaya guna menghindari masyarakat dari kelompok-kelompok yang berbeda dalam sebuah  nagari, “ sebut Afrizal.

Kepala BKBPP itu sekaligus berharap peran Psodaya mampu menghimpun data dasar keluarga tertinggal dan keluarga miskin, serta menyelengarakan mini lokakarya di nagari-nagari. -