Kamis, 03 November 2011
GEMARI SHOW-Bupati Solok himbau seluruh Bupati dan walikota se-Indonesia mendukung gerakan POSDAYA. Himbauan itu disampaikan saat Syamsu Rahim bersama Ketua TP PKK kabupaten Solok Hj. Erlinda Syamsu Rahim hadir sebagai Nara Sumber pada acara Gerakan Masyarakat Mandiri (GEMARI) Show, Jum’at (28/10) di TVRI Nasional Jakarta.
Kamis, 27 Oktober 2011
Observation Study Tour Di Malang
PKK Kab.Solok Mantapkan Koperasi Posdaya
Kota Malang tidak identik dengan nasibnya. Bahkan kondisinya boleh jadi berbanding terbalik dengan nama Malang yang selalu menampilkan sesuatu yang berharga untuk bangsa ini. Fenomena itu paling tidak terbaca dri rangkaian kunjungan PKK Kabupaten Solok yang ingin mendalami soal pelaksanaan Posdaya berbasis koperasi.
Kunjungan yang berlangsung dari tanggal 16 hingga 18 Oktober 2011 itu juga bersamaan dengan rombongan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat yang terdiri dari Kepala BKKBN Sumbar, H.M Yamin Waisale dan diikuti oleh Kasubag Umum dan Humas BKKBN Sumbar, Dra.Mardalena Wati Yulia serta beberapa staf. Sedangkan dari Kabupaten Solok langsung dipimpin oleh Ketua TP PKK, Hj.Erlinda Syamsu Rahim dan menyertakan sejumlah kepala SKPD terkait dan seluruh ketua TP PKK kecamatan
Motivasi yang dibawa rombongan TP-PKK ke kota Malang tentulah karena di Kabupaten Solok sendiri boleh dikatakan sukses menjalankan Posdaya dan bahkan berhasil membentuk 200 lebih Posdaya. Tetapi bagaimana untuk kemudian menjadikan posdaya lebih berdaya, dimunculkan berbagai kegiatan ekonomi yang kelak mampu membiayai posdaya itu sendiri. Salah satu caranya dengan membentuk Koperasi.
Namun yang terjadi selama ini, ketika berbicara tentang koperasi, apalagi koperasi wanita, orang pasti hanya membayangkan sebuah usaha rakyat yang mengelola simpan pinjam dan sedikit usaha sampingan dengan omzet tidak terlalu besar.
Tetapi menurut Hj. Erlinda Syamsu Rahim, ketika pihaknya berkunjung ke kota Malang, seperti yang terlihat adalah sebuah Koperasi Wanita (Kopwan) di Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, omzetnya per 2010 sudah mencapai sekitar Rp13 miliar lebih.
” Kopwan bernama Citra Kartini itu kini sudah beranggotakan sekitar empat ribu anggota. Keanggotaannya mencakup wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu, “ tutur Erlinda merasa takjub..
Tim Penggerak PKK Kabupaten Solok yang melakukan Observation Study Tour (OST) Pengembangan Ekonomi Keluarga melalui Posdaya, mendapat pewnjelasan bahwa Kopwan tersebut bermula dari arisan ibu-ibu pada tahun 1978 dengan kegiatan hanya simpan pinjam. Namun, mengingat usaha simpan pinjam tanpa berbadan hukum adalah rentenir, maka mereka mengusahakan pembentukan koperasi.
Walaupun sulit karena persoalan birokrasi dan peraturan, koperasi Citra Kartini akhirnya berdiri pada tahun 1992. Hebatnya, sepanjang perjalanannya, koperasi itu minim bantuan dana segar dari pemerintah. Bantuan yang diterima baru sekali tahun 2010 lalu sebesar Rp 50 juta.
Atas kemajuan Kopwan Malang itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Solok bahkan akan mendorong agar Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) digerakkan menjadi Posdaya berbasis Koperasi Wanita (Kopwan). Karena, koperasi dapat mencakup lima kegiatan strategis Posdaya, yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan dan agama. Koperasi juga dapat memecah kebuntuan persoalan permodalan dan pemasaran pada ibu-ibu pengusaha kecil dan mikro.
Untuk mentranspormasikan kegiatan koperasi wanita itu di Kabupaten Solok, tinggal merubah mindset masyarakat agar bisa sukses mengelola koperasi. Apabila pengurus membuat sesuatu yang nyata dan bisa menyentuh kebutuhan ibu-ibu dan dilakukan dengan benar oleh pengurus, maka mindset masyarakat tentang koperasi bisa berubah.
Ketua TP PKK Kabupaten Solok, Ny. Erlinda Syamsu Rahim, mengatakan, setelah OST yang dilakukan selama dua hari di Kota dan Kabupaten Malang, Pemkab Solok melalui TP PKK akan meminta difasilitasi Training of Trainer (ToT) tentang pengelolaan koperasi dengan sistem tanggung renteng. Karena, tanggung renteng menjadi kunci sukses koperasi wanita di Kota dan Kabupaten Malang.
Selain itu, hal lain yang akan dilakukan adalah pengolahan bermacam-macam makanan atau pengolahan dari suatu produk yang dimiliki oleh Kabupaten Solok.
“Kita punya berbagai produk juga, salah satunya jamur. Di sini, jamur dijadikan keripik, es krim dan lain-lain. Kita juga ingin untuk membuat beragam olahan dari produk yang ada di Kabupaten Solok,” jelasnya di Sanggar PKK Arosuka, Selasa (25/10)
Erlinda mengaku serius melaksanakan program Posdaya karena diyakini dapat membantu pengentasan kemiskinan. Sementara, Kabupaten Solok saat ini penduduk miskinnya cukup banyak, yaitu lebih dari 14 persen dari sekitar 350 ribu total penduduknya.
Permasalahan kependudukan saat ini adalah jumlah yang banyak dengan kualitas yang masih belum memadai. Karena itu, Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) dinilai menjadi program strategis untuk membentuk keluarga yang berkualitas dan mandiri secara ekonomi. –Rusmel Dt. Sati-
Jumat, 04 Februari 2011
Ketika Posdaya Menjadi Ikon Pembangunan Kemasyarakatan
SOLOK-Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) di kabupaten Solok saat ini mulai menjadi ikon pembangunan kemasyarakatan. Konon, dengan Posdaya, tiga pilar utama kebutuhan keluarga seperti bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi / kewirausahaan, serta bidang-bidang lain sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Karena alasan substansif itu, ketua TP PKK Kabupten Solok menyediakan banyak waktu untuk melakukan pendampingan pertumbuhan Posdaya di daerah bumi markisa itu.
Dengan semangat bottom up dalam pembentukan dan pengembangannya, Posdaya serta merta menempatkan masyarakat sebagai pusat pembangunan. “ Dengan paradigma tumbuh dari bawah lebih diharapkan kepentingan-kepentingan masyarakat tersalurkan. Intinya masyarakat diberi kesempatan untuk terlibat di dalam keseluruhan proses perencanaan dan pelaksanaannya, “ kata Ny. Hj. Erlinda Syamsu Rahim ketika meresmikan Posdaya nagari tarung-Tarung,Selasa (1/2).
Satu hal yang cukup menggembirakan adalah tentang Komitmen. Semua pihak, terutama instansi seperti Badan Pemberdayaan masyarakat (BPM) dan BKBPP (Badan Keluarga Berencana dan pemrdayaan perempuan) Kabupaten Solok menunjukkan kesungguhannya dalam bentuk fasilitasi terhadap pertumbuhan Posdaya itu sendiri.
Kepala BPM Kabupaten Solok Drs. H. Khairi Yusri menyebutkan opininya tentang eksistensi Posdaya itu sendiri sebagai wadah meningkatkan kualitas kehidupan dan mengangkat harkat martabat keluarga miskin. Disitu tergambar sekaligus proses pemberdayaan masyarakat.
Hakikinya, Posdaya ini menjadi sangat penting terutama karena memberikan perspektif positif terhadap orang miskin. Stakeholder itu, yang umumnya masyarakat kurang mampu dinagari-nagari, kata Khairi, tidak dipandang sebagai orang yang serba kekurangan, yang pasif penerima pelayanan saja, tetapi lebih ditempatkan sebagai subjek yang memiliki beragam kemampuan yang dapat digerakkan untuk perbaikan kualitas kehidupannya.
“ Konsep pemberdayaan masyarakat sekaligus tercapai dalam Posdaya ini. Bukankah berbagai usaha pemberdayaan masyarakat seharusnya dilakukan secara terkoordinasi dan tidak berasaskan "perintah", akan tetapi aspek daya kreasi dari bawah sebagai perwujudan aspek partisipasi sangatlah penting. Disitulah akhirnya Posdaya ini menjadi sangat edukatif dalam perkembangan kelaurga sejahtera, “ papar Khairi Yusri.
Tersebab hakikat Posdaya
sebagai forum silaturahmi, komunikasi, advokasi dan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluargasecara terpadu, tidak mengherankan kalau memori pikiran ketua PKK Kabupaten Solok kemudian lebih direcoki oleh formulasi pertumbuhan wadah yang umumnya dihuni oleh kaum perempuan itu. Padahal sebenarnya tidak harus melulu kaum ibu yang memanfaatkannya, tetapi seluruh anggota keluarga dalam sebuah nagari diharapkan mampu merasakan manfaat dari Posdaya itu sendiri.
Ny. Erlinda menyebutkan, Posdaya dalam hal-hal tertentu bisa juga menjadi wadah pelayanan keluarga secara terpadu, yaitu pelayanan pengembangan keluarga yang berkelanjutan, dalam berbagai bidang, utamanya kesehatan, pendidikan dan wirausaha, “ “ Malah kita berkeinginan agar keluarga bisa tumbuh mandiri di banyak nagari, .
Posdaya bisa dibentuk atau dikembangkan dari berbagai macam organisasi yang sudah ada, seperti Posyandu, Remaja Masjid, Koperasi atau yang lain-lainnya, “ jelas istri bupati solok itu.
Ny. Erlinda sampai pada penekanan itu lantaran selama ini Posyandu lebih diperankan sebagai kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak. Padahal menurut dia, kebutuhan keluarga bukan hanya di bidang kesehatan saja, melainkan berbagai aspek kehidupan mendorong terjadinya kendairian, maka Posyandu seyogyanya ditambah kapasitas kegiatannya agar bisa memenuhi kebutuhan minimal keluarga, yang meliputi bidang Kesehatan, Pendidikan, dan Ekonomi/Kewirausahaan.
“ Dengan konsep ini Posdaya sangat berpeluang memberikan kontribusi dalam pemberdayaan masyarakat yang komprehensif. Untuk pertumbuhannya tentulah membutuhkan kepedulian semua pihak, terutama semua komponen di nagari-nagari,” sebut ketua TP-PKK Kabupaten Solok menyudahi.-Rusmel Dt. Sati-
Kamis, 03 Februari 2011
Ketua TP-PKK Kab. Solok Surprise Terhadap Kinerja Keltan Dona Hijrah Nagari Dilam
Saat harga gabah dan beras membumbung tinggi, Kelompok Tani Wanita dona Hijrah, jorong Batu karak, kenagarian Dilam, kecamatan Bukit sundi Kabupaten solok boleh berpesta. Betapa tidak, ditengah kesulitan bahan pangan tersebut, Kelompok Tani Wanita Dona Hijrah justru melakukan panen perdana padi varietas anak daro seluas 14 hektar.
Praktis fenomena itu memantik kepuasan ketua TP-PKK Kabupaten solok Ny. Hj. Erlinda Syamsu Rahim yang menjadi orang istimewa bagi petani Batu Karak saat panen perdana itu.
Ucapan selamat dan seuntai apresiasi tentu saja menjadi kalimat pembuka oleh Ny. Erlinda. Disebutkan, keberhasilan Kelompok Tani Wanita Dona Hijrah sesuatu yang patut disyukuri dan menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang.
Ketua TP-PKK Kabupaten Solok itu juga mengingatkan jika petani mendapat persoalan di lapangan, diharapkan berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Solok.
“ Bahkan Kelompok tani dihimbau agar aktif menjemput bola (mencari bantuan) ke Kabupaten atau Dinas terkait. Apabila hal tersebut dilakukan maka tentu saja akan diperhatikan oleh dinas bersangkutan, “ kata Ny. Erlinda, di Batu karak, Rabu (2/2).
Ketua TP-PKK Kabupaten Solok selain menyemangati petani pada panen perdana tersebut, sekaligus meresmikan pendirian Posdaya di Kecamatan Bukit Sundi.
Bagi petani, kata dia, keberadaan Posdaya jelas lebih diharapkan sebagai wadah silaturahmi dan informasi. Kegiatan-kegiatan diskusi dan musyawarah juga dapat dilaksanakan pada Posdaya itu sendiri.” Jangan memandang keberadaan Posdaya sebagai penghambat atau melihatnya sebagai program baru dari pemerintah, tetapi Posdaya justru program lama yang dikemas baru, “ terang Erlinda meyakinkan.
Ikut hadir pada panen perdana Keltan dona Hijra nagari dilam Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Ir. Darman,Kepala Dinas Koperindag diwakili Revoli, kepala BKBPP diwakili Yose Rizal, SE, MM,Camat Bukit Sundi Zaharman, S.Sos serta Wali Nagari Dilam Muslan Muharta, SH
Sebelumnya, Ketua Kelompok Tani Wanita Dona Hijrah yang juga Ketua Gapoktan UKM Dwi Sri Welly Adetri melaporkan Kelompok Tani Wanita Dona Hijrah berdiri semenjak tahun 2002 dan mempunyai anggota 40 orang yang semuanya adalah perempuan.Pada tahun 2004, jelasnya, Keltan Dona Hijrah mendapat kepercayaan dari dinas Hutbun untuk melaksanakan Kegiatan BKKBN (Kebun Bibit). Hasilnya, tahun Tahun 2005, Keltan Dona Hijrah dikukuhkan sebagai Juara I Tingkat Sumbar untuk kegiatan BKKBN (Kebun Bibit) sehingga menjadi duta sumbar pada acara sarasehan di Bogor.
Menguatkan Posdaya, Kader Kesehatan Dapat Insentif
Solok--Menyemangati pembentukan Pos Pembedayaan Keluarga (Posdaya) di kecamatan Bukit Sundi, para kader posyandu yang sebelumnya lebih dikenal sebagai relawan kesehatan akan diganti menjadi kader kesehatan. Kepala Dinas kesehatan kabupaten solok diwakili Kepala Bidang Promosi kesehatan (Promkes) Son Arikhman memastikan kader tersebut nantinya akan dibagi tugas sebagai kader posyandu, kesehatan, KB dan sebagainya.
“ Untuk lebih efektif pencapaian tujuan dan program Posdaya, kader kesehatan tidak boleh sama orangnya dengan relewan kesehatan dulu, “ kata Kabid Promkes Dinas kesehatan itu ketika melakukan sosisalisasi Posdaya dan 10 program pokok PKK di aula kecamatan Bukit Sundi di Muara Panas, Selasa (1/2).
Ikut hadir pada kesempatan Tim 2 TP PKK Kab. Solok yang dimpin Hj. Nellis, Camat Bukit Sundi Zaharman, S.sos , ketua TP PKK Kecamatan Bukit Sundi Ny. Sepri Nelly Zaharman, Ketua TP PKK Nagari se Nagari Kec. Bukit Sundi
Disebutkan Son Arihkman, Posdaya adalah sebuah sarana pemberdayaan yang ada di nagari. Bermacam aspek pendidikan dapat dilakukan dalam Posdaya, termasuk bidang kesehatan dan kewirausahaan. Terutama bidang kesehatan, tambahnya, Posdaya diharapkan mampu mencapai tujuan pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat, bukan mengobati, karena pencegahan lebih baik daripada mengobati.
“ Tujuan utama Posdaya adalah untuk menyehatkan masyarakat, sehingga dengan kesehatan akan dapat bekerja dan dengan sendirinya dapat memperbaiki perekonomian..” jelas Kabid Promkes Dinas kesehatan kabupaten Solok itu.
Guna memotivasi kader kesehatan yang aktif menggerakkan Posdaya, Para kader nantinya akan diberikan insentif berdasarkan kinerja, sehingga kader dilapangan akan benar-benar bekerja.
“ Misalnya kader akan diberi insentif sehari Rp.25.000, jika dalam sebulan ia bekerja sebanyak 5 hari, maka insentifnya akan dikalikan 5, “ tutur Son Arikhman seraya memastikan pengadaan baju seragam untuk seluruh kader di Kabupaten Solok.
Posdaya Nagari Tarung-Tarung Terbentuk
Tarung-Tarung---Setelah sebelumnya 4 Posdaya berdiri dan berkembang baik, Selasa (1/2) Ketua TP-PKK Kabupaten Solok Ny. Erlinda Syamsu Rahim kembali meresmikan Posdaya Galanggang Buek Nagari Taruang-Taruang, Kecamatan IX Koto Sei. Lasi.
TP-PKK Ny. Erlinda Syamsu Rahim serta merta menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang sangat antusias dengan adanya posdaya ini. Hal yang sama juga disampaikan kepada kepala SKPD (satuan Kerja perangkat Daerah) terkait dan anggota DPRD yang telah mendukung program Posdaya ini.
Posdaya, kata Ketua TP-PKK Kabupaten Solok, diharapkan akan menfasilitasi kegiatan-kegiatan yang di butuhkan masyarakat. Posdaya akan fokus menggarap beragam bidang diantaranya pengembangan keuangan mikro, pengembangan PAUD, Posyandu maupun Pos Lansia, serta berbagai kegiatan yang terkait dengan pengembangan pertanian.
“ Dengan adanya Posdaya di Nagari Taruang-taruang ini, kedepannya masyarakat dapat terbantu dalam berbagai masalah, terutama untuk mensiasati terjadinya kelompok-kelompok dalam suatu kegiatan yang ada di nagari Taruang – Taruang,” harap Erlinda seraya menyerahkan dana bergulir UPPKS sebanyak Rp 2,5 juta guns mendukung peran Posdaya setempat.
Sbelumnyam kepala BKBPP (Banda Keluarga Berencana dan pemberdayaan Perempuan) Kabupaten Solok Afrizal, mengharapkan sinergitas Posdaya akan membantu masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan, terutama kaitannya dengan pendidikan,kesehatan dan perekonomian mereka.
“ Lebih dari itu, Posdaya guna menghindari masyarakat dari kelompok-kelompok yang berbeda dalam sebuah nagari, “ sebut Afrizal.
Langganan:
Postingan (Atom)